cara menghitung skala foto udara

Contohmenghitung Skala Peta. Cara menghitung skala peta. a. Jarak antara kota A dan B pada peta yaitu 3 cm. Jarak sebenarnya antara kota a dan b yaitu 120 km. Berapakah skala peta tersebut dengan satuan cm? Jawab: Skala = Jarak Pada Peta : Jarak sesungguhnya. Skala = 3 cm : 120 km. Skala = 3 cm : 12.000.000 cm. Skala = 1 : 4.000.000 CARAMENGHITUNG SKALA Ada dua syarat dalam melakukan penghitungan ukuran setelah dilakukan penskalaan, yaitu apabila diketahui ukuran sebenarnya dan akan dicari ukuran (ukuran setelah diskala) pada gambar, caranya adalah dengan mengalikan ukuran benda yang sebenarnya dengan skala yang digunakan. Jika diketahui ukuran gambar sedangkan akan berbagaicara yaitu 1 Unit Kesetaraan yaitu membandingan nilai di foto udara. Berbagai cara yaitu 1 unit kesetaraan yaitu. School University of Brawijaya; Course Title TEKNIK 23131; Uploaded By EarlClover4361. Pages 152 This preview shows page 44 - 47 out of 152 pages. Untukmencari akar kuadrat suatu bilangan pangkat dua dapat Anda hitung di excel yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buka lembar kerja/halaman Excel. 2. Ketik angka/lambang bilangan yang akan dicari akar kuadratnya. #1. ketik bilangan yang akan dicari akar kuadratnya seperti: 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100, 121, dan sebagainya. CI= 100 meter. Skala = CI x 2000 m. = 100 m x 2000 m. = 200.000. Jadi skala peta tersebut adalah 1:200.000. Subscribe to receive free email updates: Cara menghitung Skala dan Inerval contur Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama, Kontur interval adalah jarak di antara dua garis kontur. Garis kontur mengguna. hãy tô màu thế giới ngày mai. Peta merupakan suatu kenampakan distrik yang berwujud pulau atau daratan yang diperkecil. Kerangka daran atau pulau yang diperkesil ini kemudian dituangkan dalam suatu bidang ki boyak, itulah yang dinamakan denah. Bilang peta yang dikumpulkan menjadi suatu dan kemudian disusun intern sebuah buku dinamakan atlas. Peta merupakan hal yang lampau utama karena dapat menunjukkan kepada kita kerelaan suatu letak distrik, sehingga kita boleh mendatangi kewedanan tersebut sonder harus merasakan tersesat. Itulah konotasi peta secara awam. Peta memang yaitu alat yang sangat baik sebagai pedoman apabila kita ingin pergi ke satu palagan. Namun peristiwa ini ternyata lain semudah dan sesederhana nan kita bayangkan. Ternyata membaca peta tidak terlalu mudah, terlebih apabila kita tidak pernah belajar kadang-kadang. Ada banyak sekali amanat dan rona nan semuanya memiliki arti masing- masing. Komponen- suku cadang peta tersebutlah yang mewujudkan peta menjadi lengkap. Onderdil- komponen pita antara lain Garis lintang dan garis bujur Inset peta Legenda peta Skala kar Mata kilangangin kincir Simbol peta, dll Itulah beberapa suku cadang berpangkal peta. Pada kesempatan kali ini kita akan meributkan mengenai salah satu komponen lega peta. Komponen peta nan akan kita bahas yaitu tentang skala denah. Pengertian Skala Peta Signifikansi nisbah peta secara awam yakni sebuah simbol baik berupa biji maupun tidak, nan memberikan perbandingan antara ukuran nan suka-suka peta dengan jarak yang sebenarnya. Selain membandingkan jarak denah dengan jarak yang sebenarnya di tanah lapang, skala peta kembali menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Keberadaan skala peta menjadi sangat penting. Kejadian ini karena kita tidak mungkin mengilustrasikan suatu situasi dilapangan dengan ukuran nan senyatanya, doang digunakanlah skala. Jenis- jenis Skala Skala adalah onderdil pada kar yang menunjukkan sebuah perimbangan antara jarak yang terserah di peta dengan jarak yang sebenarnya di alun-alun. Skala peta ini tak cuma berupa angka semata-mata, namun ada pun bentuk lain berbunga skala ini lho. Keberagaman- jenis skala peta antara lain sebagai berikut Skala biji Merupakan skala yang menunjukkan rasio antara jarak yang cak semau di peta dengan jarak sebenarnya dengan menunggangi angka. Proporsi garis atau grafis Adalah perbandingan yang ditunjukkan dengan garis verbatim yang dibagi dalam beberapa ruas, setiap ruas ini menunjukkan putaran nan sama. Proporsi verbal Jenis skala yang lebih lanjut merupakan skala lisan. Skala verbal merupakan rasio nan dinyatakan internal lembaga kalimat atau secara verbal. Nah itulah berbagai macam bentuk penulisan skala plong peta. Jadi, tidak selamanya skala peta itu harus berbentuk kredit. Skala denah lagi ada yang berbentuk garis dan ada pula nan kasatmata kalimat. Kemudian bikin menghitung jarak sebenarnya di lapangan kita harus memafhumi caranya. Hal ini juga membuktikan bahwa menentukan total perbandingan itu bukan sembarangan dan asal sahaja. Untuk memahami mengenai skala, kita mesti mengetahui bagaimana caranya buat menotal rasio pada peta. Rumus Menotal Nisbah pada Atlas Untuk cak menjumlah jarak sesungguhnya berdasar pada peta, maka permulaan yang harus kita perhatikan yaitu proporsi nya. Apabila neraca nan terserah pada peta tersebut merupakan skala angka, maka kita n kepunyaan rumus seumpama berikut Nah itulah rumus untuk mencari skala lega peta. Dengan perpedoman pada rumus diatas, maka kita pun bisa mengejar jarak yang ada di peta apabila data jarak yang sebenarnya lagi telah diketahui. Bikin berburu jarak pada peta kita belaka tinggal membagikan jarak sebenarnya dengan dengan skala yang berlaku. Contoh Anggaran Rumus nisbah denah Ancangan Skala Angka Kita sebelumnya mutakadim mengetahui dengan jelas mengenai rumus perhitungan jarak yang sesungguhnya seperti yang tertuang di atas. Untuk lebih memahaminya lagi, maka sebaiknya kita masuk menghitung bagaimana caranya. Contoh pertanyaan Jarak antara daerah tingkat C dan ii kabupaten E adalah pada denah adalah 6 cm. Padahal jarak sebneranya adalah 24 km, maka berapa skala yang digunakan? Jawab Rasio = / 6 = Jadi, skala yang ditemukan yakni 1 artinya, 1 cm pada peta mewakili jarak sesungguhnya sebesar cm. Sudahlah, kita sudah bisa menotal bagaimana cara mengejar rasio pada suatu denah begitu juga yang sudah kita bahas bersama- sama. Antisipasi Nisbah Jenazah Kita telah menghitung perincian skala pada peta dengan mengerjakan perhitungan dengan rumus di atas. Selanjutnya merupakan pengukuran skala dengan memperalat skala mayat. Plong perincian skala batang kita menggunakan ukuran pada jenazah ilustratif maupun garis lurisa yang ada di pangkal kar. Contoh soal Desa Kemuning dengan Desa Tambakberas memiliki jarak plong denah sebanyak 6 ruas. Dalam peta tersebut, suatu ruas dianggap mewakili 4 km. Maka berapakah jarak yang sebenarya? Jawab Karena setap ruas pada peta tersebut dianggap mewakili 4 km, maka jarak keduanya adalah 6x 4km = 24 km Nah itulah dua jenis cara mencari jarak yang sebenarnya melangkaui rasio angka dan skala batang. Demikian lagi informasi adapun skala puas peta beserta rumus dan cara menghitungnya. Semoga bermakna. 1. Penentuan Skala Citra Udara Total gambaran yang bisa disajikan pada suatu foto mega keseleo suatu faktornya bergantung pada skala foto. Skala dapat dinyatakan sebagai padanan jarak, bongkahan representatif, alias perbandingan. Sebagai contoh, takdirnya jarak citra gegana 1 mm mengambil alih 50 meter di lapangan, perbandingan citra gegana dapat ditulis 1 mm = 50 m lawan unit atau 1/ retakan representatif ataupun 1 perbandingan. Selevel halnya dengan skala pada peta, penyebutan nisbah puas foto kembali dikenal adanya skala besar dan nisbah kecil. Foto yang berskala lautan adalah foto yang mempunyai proporsi 1 Karena foto ini menunjukkan ketampakan bekas yang ukurannya bertambah besar dan relatif boleh diperinci. Bandingkan dengan foto udara berskala 1 membentangkan isi seluruh daerah tingkat akan menunjukkan ketampakan nan ukurannya lebih kecil dan kurang rinci. Prinsip nan paling mudah untuk menentukan apakah sebuah foto udara termasuk ke privat neraca raksasa atau perimbangan boncel ialah Beliau harus menghafaz bahwa objek nan setimbang tampak lebih boncel pada foto udara nan skalanya kian kecil dibandingkan foto nan skalanya kian ki akbar. Metode yang cepat bakal menentukan skala foto merupakan mengukur jarak di foto dan di lapangan antara dua titik nan dikenal. Syaratnya dua titik tersebut harus dapat diidentifikasi di dalam foto dan pada peta. Skala S dihitung seumpama perbandingan jarak di citra d dan jarak di alun-alun D. S=d/D Neraca adalah fungsi berpangkal tahapan fokus kamera f yang digunakan untuk mendapatkan foto dan tataran pusing di atas alamat H’. Skala citra gegana dapat dihitung melalui rumus bak berikut. S=f / H Sempurna Perekaman suatu alamat dilakukan dengan memperalat kamera yang memiliki jenjang fokus 30 mm f. Tahapan terbang pesawat meter di atas permukaan laut H dan ketinggian objek 300 meter di atas permukaan laut h. Berapakah skala citra udara tersebut? Jawab S = f/H-h S = 30 / 3000-300 S = 30 mm / 2700 m S = 3 cm / cm S = 1 Kaprikornus, skala citra udara tersebut yakni 1 Prediksi neraca dilakukan dengan membandingkan panjang titik api dengan ketinggian sano, tetapi jika pada citra udara enggak dicantumkan ketinggian panik, runding skala boleh ditentukan dengan membandingkan jarak pada citra udara dengan jarak datar di lapangan. Perhitungannya dapat menunggangi rumus sebagai berikut. S = jf / jl Keterangan S = skala citra mega jf = jarak di citra jl = jarak datar di lapangan 2. Varietas Foto Foto boleh dibedakan atas citra foto photographyc image ataupun citra udara dan citra nonfoto nonphotograpyc image. a. Citra Foto Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan memperalat pemeriksaan kamera. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa bawah pertimbangan, yakni sebagai berikut. 1 Spektrum Elektromagnetik nan Digunakan Berdasarkan skop elektromagnetik nan digunakan, citra foto dapat dibedakan atas menjadi panca jenis, yaitu sebagai berikut. a Foto ultraungu, yakni foto yang dibuat dengan menggunakan radius ultraungu erat dengan panjang gelombang 0,29 mikro meter. Cirinya tidak banyak informasi yang boleh diperoleh, semata-mata untuk beberapa mangsa berpokok citra ini mudah pengenalannya karena rahasia kontrasnya yang ki akbar. Foto ini sangat baik bakal mendeteksi beberapa fenomena, seperti tumpahan minyak di air laut, membedakan tarup logam yang bukan dicat, dan jaringan perkembangan aspal. b Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat meng gunakan jangkauan tampak, menginjak corak biru hingga sebagian hijau 0,4–0,56 mikrometer. Bahan akan terlihat makin jelas sehingga citra ini bermakna untuk studi pesisir mengingat filmnya paham terhadap bulan-bulanan di sumber akar parasan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. c Foto pankromatik, yaitu foto yang menggunakan seluruh jangkauan terpandang mata tiba warna merah sampai ungu. Daya peka film intim seperti mana kepekaan mata manusia. Foto ini sesuai lakukan mendeteksi fenomena pencemaran air, air bah, dan penyebaran potensi air tanah. d Foto inframerah zakiah true infrared photo, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan jangkauan inframerah dekat 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat secara partikular. Karak teristik citra ini ialah dapat mencapai bagian internal daun sehingga rona sreg citra inframerah tak ditentukan corak daun tetapi oleh sifat jaringannya. Foto ini sesuai cak bagi mendeteksi ber bagai tipe tanaman dengan segala diversifikasi kondisinya. e Foto inframerah modifikasi, yakni foto yang dibuat dengan infra ahmar dekat dan sebagian lingkup tampak pada warna merah dan sebagian corak hijau. Dalam foto ini, incaran bukan segelap dengan memperalat film inframerah senyatanya sehingga boleh dibedakan dengan air. Foto ini cocok bakal survei vegetasi karena patera hijau tergambar dengan kontras. 2 Sumbu Kamera Sumbu kamera dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke bidang bumi, yaitu sebagai berikut. a Foto vertikal maupun foto tegak orto photograph, adalah foto nan dibuat dengan murang pemotret tegak harfiah terhadap permukaan mayapada. b Foto menuju maupun foto kencong oblique photograph, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke parasan bumi. Ki perspektif ini umumnya sebesar 100 maupun kian besar. Semata-mata, jika ki perspektif kemiringannya masih berkisar antara 1–40, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai citra tegak. Citra berkiblat dapat dibedakan pula menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Foto agak mendatangi low oblique photograph, yaitu jikalau cakra wala tidak tergambar pada citra. 2 Foto adv amat membidik high oblique photograph, adalah sekiranya pada foto tampak cakrawalanya. 3 Sudut Liputan Kamera Bersendikan sudut liputan kameranya, citra foto dibedakan atas empat jenis. Perhatikan Grafik berikut ini. Sudut kecil Narrow Angle Sudut absah Konvensional Angle Ki perspektif Lebar Wide Angle Sudut tinggal Lebar Super Wide Angle 304,8 209,5 152,4 88,8 100° Sudut kecil Sudut normal/ sudut standar Kacamata lebar Ki perspektif silam lebar Berlandaskan jenis kamera nan digunakannya, citra udara dapat di beda morong ke dalam dua keberagaman, ialah sebagai berikut. a Foto tunggal, merupakan foto yang dibuat dengan pemotret tunggal. Tiap kewedanan liputan foto saja tergambar oleh satu lembar citra. b Foto jamak, yaitu sejumlah foto yang dibuat kapan nan setolok dan menggambarkan daerah liputan yang setimpal. Proses pembuatan nya dapat dilakukan melampaui tiga prinsip, adalah sebagai berikut. 1 Multi kodak atau sejumlah kamera yang sendirisendiri diarah teko ke satu objek. 2 Pemotret multi suryakanta atau satu kamera dengan bilang suryakanta. 3 Kamera tunggal berlensa individual dengan pengurai warna. Foto jamak masih dibedakan menjadi dua tipe, ialah sebagai berikut. 1 Foto multispektral, yaitu beberapa citra untuk daerah yang begitu juga beberapa kamera, ataupun suatu kamera dengan beberapa suryakanta, setiap lensa menunggangi saluran band yang berbeda, yaitu biru, yunior, merah, serta infra sirah pantulan. 2 Foto dengan pemotret ganda, yaitu pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film nan farik. Misalnya, pankromatik dan infra merah. 4 Corak yang Digunakan Berdasarkan warna yang digunakannya, citra udara dapat dibedakan ke internal dua varietas, adalah sebagai berikut. a Foto berwarna semu false colour atau foto infra merah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna target tidak sebabat dengan warna citra. Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum inframerah, kelihatan merah lega foto. b Foto rona tulen true color, yaitu foto pankromatik berwarna. 5 Sistem Alat angkut Berdasarkan variasi wahana maupun media yang digunakannya, citra udara dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut. a Foto peledak, ialah foto nan dibuat dengan cara menggunakan media pesawat atau balon udara. b Foto bintang beredar atau foto orbital, yaitu citra yang dibuat dengan meng gunakan media atau alat angkut satelit. b. Citra Nonfoto Citra nonfoto adalah gambaran objek yang dihasilkan makanya sensor tidak kamera. Citra nonfoto dibedakan atas spektrum elektromagnetik yang digunakan, sensor nan digunakan, dan berdasarkan wahana yang digunakan. 1 Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Berdasarkan cak cakupan elektromagnetik yang digunakan dalam proses penginderaan jauh, citra nonfoto bisa dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut. a Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal. Penginderaan pada spektrum ini didasarkan atas perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra yang tercermin berpunca perbedaan corak atau warnanya. b Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra nan dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang elektronik mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif, merupakan dengan sumber di asing tenaga matahari buatan. Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yaitu dengan menggunakan sumber tenaga keilmuan matahari. 2 Sensor yang Digunakan Bersendikan sensor yang digunakannya, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua varietas, adalah sebagai berikut. a Citra solo, yakni citra yang dibuat dengan pemeriksaan eksklusif yang salurannya lebar. b Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan penapisan jamak, tetapi salurannya sempit. Citra multispektral masih dibedakan ke n domestik dua keberagaman, yaitu ibarat berikut. 1 Citra RBV Return Beam Vidicon, merupakan citra yang menunggangi pengawasan kamera dan karenanya tidak dalam bentuk citra karena detektornya tidak sinema dan prosesnya noncitragrafik. 2 Citra MSS Multi Spektral Scanner, yaitu citra yang memperalat sensornya boleh riil spektrum tertumbuk pandangan maupun skop inframerah termal. Citra ini boleh dibuat berpokok pesawat udara. 3 Wahana yang Digunakan Berdasarkan kendaraan nan digunakannya, citra nonfoto dibagi menjadi dua, merupakan sebagai berikut. a Citra Dirgantara Airbone Image, yaitu citra yang dibuat dengan alat angkut yang beroperasi di udara dirgantara. Contoh citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan. b Citra Satelit Satellite Image, yaitu citra yang dibuat pecah antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi berlandaskan penggunaannya, yaitu ibarat berikut. 1 Citra satelit untuk penginderaan planet. Misalnya, citra bintang beredar Viking Amerika Serikat dan Citra Satelit Venera Rusia. 2 Citra Satelit lakukan penginderaan cuaca. Misalnya, NOAA Amerika Serikat, dan Citra Meteor Rusia. 3 Citra Bintang siarah bikin penginderaan sumber pusat bumi. Misalnya, Citra Landsat AS, Citra Soyuz Rusia, dan Citra SPOT Prancis. 4 Citra Bintang beredar bikin penginderaan laut. Misalnya, Citra Seasat AS dan Citra MOS Jepang. Demikianlah Penjelasan Penentuan Skala Citra Gegana dan Varietas Foto Penginderaan Jauh, semoga bermanfaat. Source 1. Penentuan Skala Citra Peledak Jumlah gambaran yang bisa disajikan pada satu foto udara salah suatu faktornya mengelepai plong nisbah foto. Skala dapat dinyatakan perumpamaan n partner jarak, pecahan representatif, atau skala. Bak komplet, jikalau jarak citra mega 1 mm mewakili 50 meter di lapangan, skala citra udara dapat ditulis 1 mm = 50 m antagonis unit atau 1/ bongkahan representatif atau 1 perbandingan. Sama halnya dengan rasio lega denah, penyebutan skala sreg foto pula dikenal adanya skala lautan dan skala boncel. Foto nan berskala besar adalah foto yang n kepunyaan skala 1 Karena foto ini menunjukkan ketampakan kancah yang ukurannya makin besar dan relatif dapat diperinci. Bandingkan dengan foto awan berskala 1 membentangkan isi seluruh kota akan menunjukkan ketampakan nan ukurannya lebih kerdil dan kurang rinci. Pendirian yang paling kecil mudah untuk menentukan apakah sebuah foto mega teragendakan ke dalam rasio osean ataupun skala kecil yaitu Ia harus mengingat bahwa incaran nan sama terlihat lebih mungil plong foto peledak nan skalanya lebih kerdil dibandingkan foto nan skalanya kian besar. Metode nan cepat buat menentukan neraca foto merupakan mengukur jarak di foto dan di lapangan antara dua titik yang dikenal. Syaratnya dua noktah tersebut harus dapat diidentifikasi di intern foto dan pada denah. Skala S dihitung sebagai nisbah jarak di citra d dan jarak di pelan D. S=d/D Skala yaitu fungsi pecah tahapan fokus kamera f yang digunakan lakukan mendapatkan foto dan tinggi terbang di atas korban H’. Neraca citra udara dapat dihitung melalui rumus misal berikut. S=f / H Sempurna Perekaman suatu target dilakukan dengan menggunakan kamera nan n kepunyaan panjang fokus 30 mm f. Tataran terbang pesawat meter di atas permukaan laut H dan izzah korban 300 meter di atas rataan laut h. Berapakah skala citra udara tersebut? Jawab S = f/H-h S = 30 / 3000-300 S = 30 mm / 2700 m S = 3 cm / cm S = 1 Bintang sartan, neraca citra gegana tersebut adalah 1 Perhitungan skala dilakukan dengan membandingkan janjang fokus dengan ketinggian gugup, tetapi jika pada citra gegana tidak dicantumkan ketinggian risau, prediksi skala boleh ditentukan dengan membandingkan jarak sreg citra gegana dengan jarak datar di lapangan. Perhitungannya bisa menggunakan rumus sebagai berikut. S = jf / jl Pemberitaan S = skala citra mega jf = jarak di citra jl = jarak menjemukan di lapangan 2. Jenis Foto Foto bisa dibedakan atas citra foto photographyc image atau citra udara dan citra nonfoto nonphotograpyc image. a. Citra Foto Citra foto yakni rangka nan dihasilkan dengan memperalat penapisan kamera. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa bawah pertimbangan, yaitu misal berikut. 1 Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Beralaskan cak cakupan elektromagnetik nan digunakan, citra foto bisa dibedakan atas menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut. a Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menunggangi spektrum ultraungu erat dengan panjang gelombang 0,29 mikro meter. Cirinya tidak banyak manifesto yang dapat diperoleh, tetapi untuk beberapa objek dari citra ini mudah pengenalannya karena daya kontrasnya nan ki akbar. Foto ini adv amat baik bakal mendeteksi bilang fenomena, seperti tumpahan petro di air laut, mengecualikan atap besi yang tidak dicat, dan jaringan urut-urutan aspal. b Foto ortokromatik, ialah foto yang dibuat meng gunakan spektrum tertentang, menginjak warna biru sebatas sebagian yunior 0,4–0,56 mikrometer. Sasaran akan tampak lebih jelas sehingga citra ini berarti bagi studi tepi laut menghafal filmnya peka terhadap korban di bawah permukaan air hingga kedalaman cacat lebih 20 meter. c Foto pankromatik, adalah foto yang menunggangi seluruh spektrum tampak mata mulai warna sirah sebatas ungu. Resep peka film intim seperti sensitivitas mata bani adam. Foto ini sesuai bakal mendeteksi fenomena pencemaran air, banjir, dan penyerantaan potensi air lahan. d Foto inframerah asli true infrared photo, ialah foto nan dibuat dengan memperalat spektrum inframerah dekat 0,9–1,2 mikrometer nan dibuat secara tersendiri. Karak teristik citra ini yaitu boleh mencapai bagian dalam daun sehingga warna pada citra inframerah tidak ditentukan warna patera tetapi oleh sifat jaringannya. Foto ini sesuai untuk mendeteksi ber bagai spesies tanaman dengan segala macam kondisinya. e Foto inframerah modifikasi, ialah foto nan dibuat dengan infra merah dekat dan sebagian spektrum tertumbuk pandangan pada warna merah dan sebagian warna hijau. N domestik foto ini, objek tidak segelap dengan menggunakan sinema inframerah sebenarnya sehingga dapat dibedakan dengan air. Foto ini sejadi untuk angket vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras. 2 Sumbu Kamera Murang kamera dapat dibedakan berdasarkan sebelah api-api kamera ke bidang dunia, yaitu sebagai berikut. a Foto vertikal atau foto tegak orto photograph, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu pemotret tegak lurus terhadap permukaan bumi. b Foto menuju ataupun foto serong oblique photograph, yaitu foto nan dibuat dengan sumbu kodak menyudut terhadap garis agak gelap literal ke latar dunia. Sudut ini umumnya sebesar 100 maupun kian besar. Namun, kalau sudut kemiringannya masih berkisar antara 1–40, foto yang dihasilkan masih digolongkan misal citra mengirik. Citra condong bisa dibedakan lagi menjadi dua, yakni laksana berikut. 1 Foto agak condong low oblique photograph, ialah jika cakra wala tidak tergambar plong citra. 2 Foto sangat condong high oblique photograph, yaitu jika sreg foto tampak cakrawalanya. 3 Sudut Liputan Kamera Berdasarkan kacamata liputan kameranya, citra foto dibedakan atas empat jenis. Perhatikan Diagram berikut ini. Sudut kecil Narrow Angle Sudut normal Konvensional Angle Tesmak Gempal Wide Angle Kacamata sangat Lebar Super Wide Angle 304,8 209,5 152,4 88,8 100° Sudut mungil Sudut lazim/ sudut standar Sudut lebar Sudut sangat lebar Berdasarkan jenis kamera nan digunakannya, citra mega dapat di beda kan ke dalam dua jenis, merupakan sebagai berikut. a Foto unik, yakni foto nan dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto belaka tergambar oleh suatu lembar citra. b Foto halal, yaitu beberapa foto nan dibuat kapan yang sama dan menggambarkan kawasan liputan yang sama. Proses pembuatan nya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu seumpama berikut. 1 Multi tustel atau sejumlah kamera yang masing-masing diarah cerek ke satu incaran. 2 Tustel multi lensa atau satu tustel dengan beberapa suryakanta. 3 Pemotret tunggal berlensa tunggal dengan penerang warna. Foto jamak masih dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bak berikut. 1 Foto multispektral, ialah beberapa citra bikin daerah nan seperti mana sejumlah kamera, atau suatu kodak dengan beberapa lensa, setiap lensa menggunakan susukan band yang berlainan, adalah biru, hijau, merah, serta infra merah pantulan. 2 Foto dengan kodak ganda, ialah pemotretan di satu daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis gambar hidup nan berbeda. Misalnya, pankromatik dan infra biram. 4 Dandan yang Digunakan Berdasarkan corak yang digunakannya, citra awan boleh dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu ibarat berikut. a Foto berwarna semu false colour atau foto infra merah bercat. Pada foto berwarna semu, corak incaran tidak begitu juga rona citra. Misalnya, vegetasi nan berwarna hijau dan banyak memantulkan skop inframerah, tampak sirah sreg foto. b Foto rona asli true color, ialah foto pankromatik berwarna. 5 Sistem Ki alat Berdasarkan variasi wahana atau ki alat yang digunakannya, citra udara bisa dibedakan ke kerumahtanggaan dua diversifikasi, yakni seumpama berikut. a Foto udara, adalah foto nan dibuat dengan mandu menggunakan kendaraan pesawat atau balon udara. b Foto satelit atau foto orbital, yaitu citra yang dibuat dengan meng gunakan media atau wahana bintang siarah. b. Citra Nonfoto Citra nonfoto adalah bayangan objek yang dihasilkan oleh pengawasan bukan kamera. Citra nonfoto dibedakan atas cak cakupan elektromagnetik nan digunakan, sensor yang digunakan, dan berdasarkan wahana yang digunakan. 1 Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Beralaskan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam proses penginderaan jauh, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni sebagai berikut. a Citra inframerah termal, ialah citra yang dibuat dengan jangkauan inframerah termal. Penginderaan pada skop ini didasarkan atas perbedaan suhu bahan dan daya pancarnya sreg suatu citra yang tercermin dari perbedaan rona alias warnanya. b Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menunggangi spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif, merupakan dengan sumber di luar tenaga surya sintetis. Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yakni dengan menggunakan sumber tenaga saintifik matahari. 2 Sensor nan Digunakan Bersendikan sensor yang digunakannya, citra nonfoto bisa dibedakan ke dalam dua jenis, ialah seumpama berikut. a Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan penapisan khas yang salurannya lebar. b Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan pemeriksaan jamak, hanya salurannya sempit. Citra multispektral masih dibedakan ke intern dua jenis, yakni sebagai berikut. 1 Citra RBV Return Beam Vidicon, ialah citra yang menggunakan sensor pemotret dan hasilnya tidak intern rancangan citra karena detektornya lain film dan prosesnya noncitragrafik. 2 Citra MSS Multi Spektral Scanner, yakni citra yang menggunakan sensornya boleh berupa cak cakupan tampak maupun skop inframerah termal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat terbang. 3 Ki alat nan Digunakan Beralaskan ki alat yang digunakannya, citra nonfoto dibagi menjadi dua, ialah laksana berikut. a Citra Dirgantara Airbone Image, yaitu citra yang dibuat dengan wahana nan beroperasi di udara dirgantara. Contoh citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan. b Citra Planet Satellite Image, yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau atmosfer. Citra ini dibedakan lagi berdasarkan penggunaannya, yaitu seumpama berikut. 1 Citra satelit bakal penginderaan planet. Misalnya, citra bintang siarah Viking Amerika Serikat dan Citra Bintang beredar Venera Rusia. 2 Citra Bintang siarah kerjakan penginderaan sinar. Misalnya, NOAA Amerika Perkongsian, dan Citra Meteor Rusia. 3 Citra Satelit untuk penginderaan sumur daya bumi. Misalnya, Citra Landsat AS, Citra Soyuz Rusia, dan Citra SPOT Prancis. 4 Citra Planet lakukan penginderaan laut. Misalnya, Citra Seasat AS dan Citra MOS Jepang. Demikianlah Penjelasan Penentuan Skala Citra Peledak dan Tipe Foto Penginderaan Jauh, kiranya bermanfaat. Source Skala merupakan perbandingan jarak dibidang foto dengan jarak pada permukaan bumi. Untuk menyatakan besaran skala dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu Unit Kesetaraan yaitu membandingkan nilai di foto udara dengan nilai sesungguhnya dipermukaan bumi, seperti 1 mm ukuran di foto udara sama dengan 100 meter di permukaan bumi. Jadi dapat diartikan jarak 1 mm di foto udara sama dengan 100 meter di lapangan. angka pecahan tanpa besaran yaitu dituliskan dengan angka pecahan sehingga ada pembilang dan ada penyebut. Pembilang biasanya dituliskan dengan angka 1 satu dan penyebut merupakan angka faktor skala. Sebagai contoh 1/5000. Nilai ini diterjemahkan dengan satuan yang sama yaitu 1 cm = 500 cm dan sebagainya. Perbandingan tanpa besaran yaitu membandingkan jarak di foto udara dan jarak dipermukaan bumi dengan tanda bagi. Dengan contoh 1 perbandingan ini dibaca 1 satu dibanding yaitu 1 satu satuan jarak di peta sama dengan satuan jarak di permukaan bumi. Untuk menentukan skala foto udara dapat ditempuh dengan berbagai cara, yaitu Membandingkan panjang fokus kamera yang digunakan dengan tinggi terbang pesawat. Panjang fokus kamera dapat dibaca pada informasi tepi foto udara demikian juga dengan tinggi terbang. Rumus untuk mencari skala adalah S = f/H dimana S = Skala foto udara f = Panjang fokus kamera H = Tinggi terbang pesawat diatas datum Membandingkan jarak di foto udara dengan jarak di permukaan bumi atau di lapangan. Cara ini harus dilakukan pengukuran jarak pada obyek yang sama pada bidang foto dan identifikasi di lapangan. Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan. Untuk mendapakan hasil yang teliti identifikasi yang benar sangant diperlukan demikian juga pengambilan data ukuran diusahakan melingkupi area foto udara. Rumus yang digunakan adalah S = df/dL dimana S = Skala foto udara df = Jarak di bidang foto udara dL = Jarak dipermukaan bumi Membandingkan jarak di bidang foto udara dengan jarak pada peta yang tersedia. cara ini tidak perlu kontak langsung dengan obyek di lapangan tetapi hanya sebatas pengukuran obyek yang sama di media peta. Peta yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang dapat dipertanggung jawabkan seperti peta topografi, peta rupa bumi, atau peta lainnya. Skala dapat dihitung dengan rumus S = df/dp x Sp. S = Skala foto udara df = Jarak di bidang foto udara dp = Jarak di peta Sp = Skala yang digunakan Sumber Fotogrametri dan Penginderaan Jarak Jauh oleh Bambang Suyudi dan Tullus S, STPN 2014 Share Video Geo X. 49. Menghitung Skala Foto YOUTUBE CHANNEL BELAJAR GEORumus Skala Foto Udara. Fokus kamera udara f 5. Satuan tekanan udara dapat ditulis yaitu dalam milibar. Akurasi posisi tergantung pada resolusi area cakupan gsd, overlap, akurasi gps / imu foto geotagging dan. Rumus tekanan udara menjadi salah satu rumus yang terdapat dalam ilmu fisika. Pada sebuah foto udara, jarak antara titik a dan Skala Foto UdaraSource diambil dari pesawat 4000m. Dalam fotogrametri fotogrametri dikenal tiga langkah utama Source menghitung ketinggian yang diharapkan dan sensor kamera yang digunakan, maka gsd dapat ditentukan dengan mudah. Data akuisisi atau tahap pengadaan data awal baik berupa hasil pemotretan udara, umum gsd dengan rumusan. Rumus ini berfungsi untuk menghitung tekanan udara yang disebabkan atmosfer di yang digunakan untuk perhitungan beda tinggi yaitu . Satuan tekanan udara dapat ditulis yaitu dalam yang digunakan adalah sebagai berikut Skala foto udara tegak pada daerah tidak datar titik pada permukaan tanah yaitu titik a dan b tergambar di bidang positif pada a dan skala menurut perhitungan ini tidak digunakan pada foto tercetak print out,. Rumus yang digunakan untuk perhitungan beda tinggi yaitu .Source foto udara dikenal istilah ground sampling distance gsd,. Rumus ini berfungsi untuk menghitung tekanan udara yang disebabkan atmosfer di diambil dari pesawat 4000m. Rumus ini berfungsi untuk menghitung tekanan udara yang disebabkan atmosfer di = Jarak Pada Peta / Jarak dari gsd = ukuran pixel x tinggi terbang / focal length. S = skala foto udara f = panjang fokus kamera h = tinggi terbang pesawat diatas datum membandingkan jarak di foto. Fokus kamera udara f = F/H Menentukan Basis Udara B Jarak Antar ketinggian wonosalam 500 m. Data akuisisi atau tahap pengadaan data awal baik berupa hasil pemotretan udara, penyiapan. Kualitas foto udara atau citra satelit akan mempengaruhi tinggi terbang dan lamanya pengambilan Skala Untuk Menghitung Jarak Yang Sebenarnya AdalahAkurasi posisi tergantung pada resolusi area cakupan gsd, overlap, akurasi gps / imu foto geotagging dan. Rumus yang digunakan untuk perhitungan beda tinggi yaitu . Rumus umum gsd dengan Skala Foto Udara Yang Telah Tercantum Difoto Udara Mencari Tinggi Terbang H Dengan RumusRumus yang digunakan adalah sebagai berikut S = f/h dimana Jarak sesungguhnya = jarak pada peta / skala disamping itu, dalam sebuah soal kita sering menemui bahwa kita.Sp S = Skala Foto Udara Df = Jarak Di Bidang Foto Udara Dp = Jarak Di Peta Sp = Skala Peta Yang Digunakan penentuan skala citra udara geografisku. Dalam fotogrametri fotogrametri dikenal tiga langkah utama Video penjelasan mencari skala foto udara

cara menghitung skala foto udara